Kamis, 29 November 2012

heart's voice


“ Pernahkah kau mendengar melody yang menenangkanmu ketika kau sedang marah, sedih, atau bahkan ketika kau sedang tidak ingin merasa bahagia?”
“pernahkah kau melihat sisi indah dunia sebelum kau membencinya dengan semua yang berpijak diatasnya?”
“pernahkah kau merasa tak pernah ada lagi warna indah, semua gelap dan abu-abu?”
“pernahkah kau mencoba menatap satu saja mata dan mengatakan bahwa kau butuh dan tidak lagi bersika tak acuh pada dirimu?”
“mungkinkah kau membuat ini lebih sederhana dengan menjawab saja semua pertanyaanku tanpa harus balik bertanya kepadaku?”
“mungkin saja jika kau mau sedikit saja mengurangi rasa bencimu kepada semua hal disekitarmu?”
“aku membencimu?”
“aku tahu, dan aku pun tahu dari semua hal ini apa yang paling kau benci?”
“bisakah kau menyingkirkan semuanya agar aku lebih bahagia?”
“bagaimana aku akan menyingkirkannya jika hal yang paling kau benci adalah dirimu sendiri?”
“…….”


Jumat, 19 Oktober 2012

Ayo Bergerak Untuk Mendapat Lebih Banyak


Ingin menjadi apa saya nanti? Pertanyaan ini sedikit membuat saya berfikir.

“iya yah. saya mau jadi orang seperti apa sebenarnya? Orang biasa saja? Atau orang yang tidak biasa saja? Jika saya memilih untuk menjadi orang biasa saja maka saya akan mempunyai kehidupan yang biasa saja. Saya akan mempunyai cukup gaji hanya untuk bertahan, tidak untuk bersenang-senang. Saya akan menjalani rutinitas yang sama setiap hari, masalah yang sama setiap hari dan sudah. hanya itu sampai pada masa pensiun saya. Tidak ada ruang bagi saya untuk benar-benar menikmati hidup. Menikmati hidup dalam arti sebenarnya dengan kebebasan financial di tangan saya. Sayang sekali karena saya hidup hanya sekali di dunia ini, dan saya melewatinya dengan biasa-biasa saja. Namun saat saya memilih hidup tidak biasa saja berarti saya siap melewati hidup lebih sulit dengan menanggung 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama saya akan bangkrut sebangkrut-bangkrutnya, kemungkinan kedua saya akan kaya sekaya-kayanya. Selalu ada hal tidak menyenangkan yang akan saya lewati selama proses pertumbuhan sebagai seorang yang tidak biasa-biasa saja.

Seorang guru pernah bercerita kepada saya bahwa TUHAN dalam firmannya berkata : TUHAN membuka 10 pintu rezeki bagi umatnya. 1 pintu untuk para pegawai dan 9 pintu untuk pengusaha. Nah dari situ saya berfikir saya akan menjadi pegawai dengan hanya 1 pintu rezeki yang terbuka atau menjadi pengusaha dengan 9 pintu rezeki terbuka di depan saya, maka secara naluri kemanusiawian saya, saya akan memilih menjadi pengusaha entah saya harus memulai dari mana. Saya tidak tahu apa-apa tentang dunia marketing dan juga saya tidak mempunya modal yang cukup untuk membangun sebuah usaha. Saya seorang mahasiswi kere dengan penghasilan Rp10.000 /hari. Uang sejumlah itu saya dapatkan dari hasil menjual kue di kampus. Sementara saya harus menghidupi diri saya sendiri yang juga harus menanggung biaya kuliah serta sewa kamar saya, tapi saya tidak mau diam di tempat dengan ke-kere-an ini selamanya. Saya harus bisa dan saya pasti bisa!

Dari segala ketidakpunyaan saya  ini setidaknya saya masih punya mimpi, harapan dan tekad untuk tidak menjadi orang biasa saja. Saya tidak mau melakukan lebih banyak lagi penyia-nyiaan dalan hidup saya. jika Marry Riana mendapatkan $1jt pertamanya pada usia 26 tahun, maka saya harus bisa mendapatkan $1jt pertama saya pada usia 25 tahun, itu berarti 4 tahun lagi dari saya menulis ini. apa saya bisa? SAYA PASTI BISA!
Menilik dari sebuah buku yang saya baca secara gratis di toko buku gramedia yang saya lupa judulnya yang menyentil saya dengan kalimat : ada dua jenis orang miskin. Keduanya diberi 1 pertanyaan yang sama.

(*) Siapa anda? 

Orang miskin pertama (OM1) menjawab : saya orang miskin yang tidak punya apa-apa”
sedang orang miskin kedua(OM2) menjawab : “saya adalah orang kaya”.

(*) kalau anda kaya dimana kekayaan anda?

(OM2) : harta saya masih ada di orang-orang dan akan kembali pada saya saat kualitas diri saya meningkat sehingga saya mampu mengendalikan kekayaan saya.

Dari sini saya bisa menyimpulkan bahwa segala hal itu tergantung cara berfikir, ketika saya berkata saya tidak mampu maka saya tidak akan pernah mampu, tapi ketika saya berkata saya pasti mampu, maka saya akan mampu. Saya pernah mendegar seorang pakar berkata “dalam otak kita ada satu bagian alam bawah sadar kita yang bersinggungan denga sugesti. Saat kita meyakini sesuatu maka itu yang akan terjadi. Seperti missal ketika saya meyakini kalau saya akan mual saat saya menaiki bis, maka saya akan benar-benar muntah dalam bis. Sebaliknya jika kita mensugesti diri kita misalnya saya akan rangking 1, maka bagian otak tersebut akan menuntun kita menuju tujuan kita lewat alam bawah sadar kita.

Ini contoh real yang saya alami. Pada ygl 13 Mei 2012 kemarin ada seminar Merry Ryana, motivator idola saya. saya sangat ingin menghadiri seminarnya, tapi saya tidak punya cukup uang untuk membeli tiket seharga Rp100.000 tersebut. Saya sebenarnya punya uang kurang lebih sejumlah itu dan itu uang terakhir saya. saya bisa saja menghabiskan uang terakhir saya itu untuk membeli tiket Mery Riana, tapi saya akan kebingungan bagaimana saya menghidupi diri saya selanjutnya. Saya iseng membuka akun panitia Mery Riana. Berharap mendapatkan ilham bagaimana mendapatkan lebih banyak uang dalam waktu satu minggu (seminar Mery Riana kurang 1 minggu lagi). Dengan kembali iseng saya mention akun tersebut. Dan singkat cerita, admin tersebut yang bernama Mas Doni mau membantu saya mendapatkan tiket. Saya harus bisa menjual 10 tiket, maka saya akan mendapat 1 tiket gratis. Seminggu penuh saya woro-woro ke semua orang yang saya jumpai tapi hingga H-1 saya tidak berhasil menjual tiket satupun, dengan sedikit perasaan putus asa dan mengesampingkan rasa malu saya berusaha meminta dispensasi kepada Mas Doni agar saya diperbolehkan masuk. Saya siap walaupun saya berdiri di belakang. Tapi mas doni malah memberi saya tiket gratis. Hadiah kerja keras saya katanya. saya sangat sangat senang waktu itu sekaligus malu. rasanya perjuangan saya belum sepenuhnya saya kerahkan tapi Mas Doni memberi saya lebih banyak. Dan tentu saja berkat kebaikan Mas Doni Hari itu saya berhasil menghadiri seminar Mery Riana.

Ini yang coba saya bagi adalah bahwa punya niat saja sudah diargai oleh TUHAN, maka jangan hanya berhenti di zona nyaman. Ayo bergerak untuk mendapat lebih banyak :D.




Selasa, 02 Oktober 2012

alone


Aku bergerak untuk membuat badanku tetap hangat. "ave maria" berlalu meninggalkanku berganti dengan "love story piano dari bethoven". Indah dan menusuk. Karena aku sendirian... Haha... Menusuk karena aku sendirian...

Dan kemudian hening... Tak ada lagi suara...

Dalam segala hening ini aku menghentak-hentakkan kakiku. Mencoba menciptakan simphony entah seperti apa yg penting ada suara. Dalam hening ini aku ketuk-ketukan jari-jari tanganku. Entah berbunyi seperti apa yg penting ada suara.. Yah... Yg penting tetap ada suara...

Lampu itu berbentuk seperti kuncup.. Terlihat hangat. Aku berlama-lama memandangnya. Dengan tetap mengetuk-ketukan tangan dan kakiku. Sesaat kemudian aku mendengar lagi suara instrumen indah Cannon in D (Violin) - Pachabel.. Dengan suara rendah lirih bergetar berbicara.. Aku tak bisa mengartikan apa yg coba ia sampaikan. Dia menggunakan bahasa yg asing di telingaku.. Dan semakin aku mendekat kepada sumber suara, dia semakin menghilang... Aku kehilangan suara rendah lirih yg bergetar itu...

Aku diam. Berusaha tidak mengacaukan apa yg aku punya.. Namun kesendirian ini membuatku sedikit takut.. Aku ambil sesuatu dari udara. Entahlah. Bentuknya seperti pasir ketika aku genggam dan berwarna merah jambu ketika aku letakkan di bawah sinar lampu.. Dia sedikit menghiburku untuk beberapa saat sampai dia lenyap kembali...

Aku mencoba mengerti namun aku tak juga mengerti.. Aku menanti namun tak kunjung aku temui.. Aku tidak akan menangis dan berteriak.. Aku akan menunggu pasir itu datang dan menhiburku lagi... Dan biarkan saja dinding dingin ini melindungiku dari entah apa entah siapa.. Sepertinya aku akan berlama- lama di sisi ini dan aku tidak keberatan selama ada lampu kuncup hangat, pasir merah jambu dan instrumen-instrumen yg mengalun indah menemaniku aku akan baik - baik saja aku rasa..

Selasa, 26 Juni 2012

cinta dan penyatuan


Baru saja saya menamatkan 2 film yg bertema cinta beda agama [cin(T)a, 3 hati 2 dunia 1 cinta] dan dua2nya tidak memberi solusi selain berpisah ada akhirnya. Masalah dari film ini adalah tentu saja masalah keyakinan dan juga keluarga. Topik ini sangat sensitive dan banyak menimbulkan ketegangan di setiap pengangkatannya.
Pada film pertama yaitu cin(T)a. film ini sangat bagus menurut saya karena dialognya cerdas. To the point. Tidak ada adegan yg mubadzir. Hampir semua bagiannya penting. Dalam ceritanya dikisahkan ada seorang pemuda Kristen (Cina) dan perempuan islam (Anisa) yang menjalin persahabatan. Dua2nya sama2 taat akan agamanya. Dan karena intensnya pertemuan mereka maka timbulah benih2 perasaan cinta diantara mereka. Tapi tentu saja semua terbentur oleh keyakinan mereka yang berbeda. Ada dialog yang menyentil seperti “kau ikut saja agamaku anisa, maka aku akan mengawini kau”, “yakin lo masih mau sama gue, TUHAN gue ajah berani gue hianatin. Gimana lo ntar” dari dialog ini muncul rasa penasaran seperti apa endingnya. Tidak tertebak. Saya menikmati segala konflik yang ditampilkan hingga akhir cerita yang mengharuskan mereka berpisah. Karena baik anisa maupun cina sama2 tidak ingin menghianati TUHANnya.
            Pada fiml kedua yaitu 3 hati 2 dunia 1 cinta ditampilan sosok pemuda islam (roshid) dan perempuan Kristen (delia).  Roshid dari keluarga yang sangat taat. Begitupun delia. Mereka menjalin hubungan diam2 menunggu samapai keduanya siap. Kalau dalam film cin(T)a konflik datang hanya dari pemeran utamanya saja dari film 3 hati 2 dunia 1 cinta ini lebih banyak konflik pertentangan dari keluarga. dan film ini berakhir dengan pindahanya delia ke Amerika.
            Sekali lagi kedua film ini tidak mengangkat idealisme berani pengambilan keputusan untuk bersatu selain main aman yaitu berpisah.
            Saya pernah menjalin hubungan dengan orang yang berbeda agama dengan saya. namanya bee. Dia seorang yang baik dan dia bilang dia siap ikut agama saya jika memang harus ada penyatuan tapi saya menolak. Banyak hal yang harus kami pertimbangkan untuk melangkah dan mengambil keputusan untuk penyatuan. Salah satunya keluarga.       ini suatu hal yang sangat sulit untuk diselesaikan. Dia seorang hindu dan saya muslim. Dalam agama saya, saya diharuskan menikah dengan orang yang seagama dengan saya begitupun dia.  Tapi dibanding dengan saya dia lebih punya banyak resiko dan akan mengalami banyak kesulitan ketika memang benar dia pindah agama, yaitu diusir dari keluarga dan kastanya. Itu sesuatu yang sangat sulit untuk saya terima. Saya tidak ingin menjadi pemisah anatara anak dan orang tua. Itu beban yang terlalu berat untuk saya. dan pada akhirnya kami berpisah. Walau bukan hanya karena agama kami yang berbeda tapi itu juga menjadi hal yang selalu saya pertimbangkan. Semua orang yang mengalami in mempunyai masalah yang sama yaitu menjadi seburuk apa saya dimata TUHAN saya nanti. Saya tidak ingin dimurka oleh TUHAN saya dan saya juga tidak ingin menjadi penyebab seseorang dimurka oleh TUHANnya. Bee pernah berkata pada saya “jangan bilang TUHANmu atau TUHANku. TUHAN kita sama cho. Cara kita aja yang beda. Bee yakin TUHAN ngerti kita. jangan jadiin agama sebagai alat pengkotak-kotak manusia. Itu ga adil” saya menyayanginya sungguh. Dia orang paling baik yang pernah saya temui. Tapi kita terbentur oleh aturan2 yang mengikat kita. yang sudah mencadas pada keyakinan kita. semua langkah akan sulit untuk dilakukan. Dan sekali lagi saya tidak siap menjadi penyebab seseorang tersakiti. Dan sampai detik ini saya tidak tahu apa solusi dari masalah ini. dan saya sepakat dengan kata2 bee di atas. Walaupun yah.. semua tidak semudah apa yang terlihat.
Ada sebuah lagu dari marcel yang mengatakan “TUHAN memang satu, kita yang tak sama… “
Ini yang coba saya pahami, tapi sulit. Sekali lagi ini bukan hal kecil untuk diputuskan secara gegabah. Saya belum cukup punya pemahaman  tentang hal ini dalam pandangan agama saya. Satu2nya hal yang masih saya yakini yaitu TUHAN sudah menyiapkan jodoh untuk kita. dia akan memberi tanda saat waktunya sudah tiba.
“cho sayang bee… maafin cho, cho ga tau gimana bilangnya biar bee ga tersakiti lagi. Bye bee.. moga bee bahagia yah sama siapapun dia...”

Selasa, 22 Mei 2012

BAHAGIA


Moo      : demam?
Bie          : enggak
Moo      : wajahmu panas, tanganmu dingin
Bie          : aku ga tau, itu reaksi tubuhku kalo deket kamu
Moo      : Terus apa lagi?
Bie          : deg-deg.an
Moo      : Bahagia?
Bie          : Bahagia. . .

***

Bie          : Mau dipeluk
Moo      :  sini sini, have you feel better?
Bie          : iyah
Moo      : apa yang kamu benci dari hujan?
Bie          : Karena dia ga pernah ngasi aku kenangan bahagia
Moo      : apa dengan membenci hujan kamu bahagia?
Bie          : . . .

***

Bie          : aku takut sendirian moo, kamu ko ninggalin aku lama?
Moo      : buat ngasi kamu waktu buat lebih kenal sama rasa “sendirian”
Bie          : apa kamu pikir itu bisa ngebuat aku bahagia?
Moo      : setidaknya seandainya nanti kamu ketemu lagi dengan “sendirian” kamu ga ngerasa asing lagi

***

Moo      : Will you marry me?
Bie          : mau ngasi makan aku pake apa?
Moo      : rumput, kamu kan kan kecoa.
Bie          :  kecoa mana makan rumput oond.
Moo      : oh engga yah? #nyengir
Bie          : dengan kelabilan kita apa kita bisa bareng-bareng sampe tua moo?
Moo      : iyah. Apa yang ngebuat kamu ragu
Bie          : aku akan kehilangan kebebasanku
Moo      : apa yang akan komitmen ambil dari kebebasanmu?
Bie            : Aku ga siap mikul tanggung jawab sebagai seorang istri. Sebagai seorang ibu. Rasanya semua hidupku berakhir disitu.
Moo        : hidupmu baru akan sempurna saat kamu sudah melewati 3 peran seorang perempuan.
Bie            : Peran?
Moo        : peran sebagai seorang anak, peran sebagai seorang istri dan peran sebagai seorang ibu
Bie            : Apa aku akan bahagia?
***
Bie          :  hai moo. . . tahu arti bahagia?
Moo      :  bahagia akan membuat wajahmu menghangat dan tanganmu menjadi dingin
bahagia akan membuatmu berdebar-debar
bahagia adalah ketika kau berhasil melewati hujan tanpa menagis
bahagia adalah menjadi berani saat kau sendirian
bahagia adalah ketika kau berani berkata iya untuk sebuah komitmen

***

Popular Posts